Selasa, 22 Agustus 2023
SEORANG TEKNIK JUGA PERLUH MENYUARAN
Rabu, 05 Juli 2023
Dapur adalah satu komunitas keluarga
Catatan oleh : Anak pinggiran
” Dapur menjadi pusat belajar dan sumber hidup bagi manusia, untuk penuhilah diri mu sendiri maka sebuah penghasilan yang didapatkan di tiap hari. Maka di tiba saatnya, nikmati kembali keluarga. sedangkan untuk mendengarkan cara belajar apapun juga insitusi, orang tua memberikan kepada anaknya, arahan dan tujuan berbagai motivasi hidup, dalam organisasi apapun baik, organisasi terkhusus yang biasa dirinya jalani kebiasaan di setiap saat, maupun yang baru bergabung cara apapun dirinya kurang mengenal seseorang, nampaknya. ialah jangan mundur, datanglah bergabung bersama kami mesti grogi (keraguan ‘mu) akan mengobatinya, intinya adalah ingat dapur menjadi pondasi pertumbuhan yang selalu membentukkan karakteristik kita dan pusat sumber hidup manusia. Pada pukul. 17. 28. WIT. ( Waktu Indonesia Timur)
” Kepala keluarga, menjadi pusat melingkarkan berbagai kelompok yakni yang selalu bekerja keras. untuk mengatasi dan memecahkan kesehatan seluruh tubuh manusia dalam satu keluarga. Apa, dan menanti terjadi dalam keluarga tersebut: orang tua, anak, tetangga, nenek, sepupu, mertua, dan lain sebagainya . Jika kurang makan musti kesehatan pun akan jatuh dan juga dipandang mereka ketika mereka akan melihat anda kesehatan anda, kurus kerempeng rasa diri pun kurang baik. itulah atas topik menaikan dapur menjadi pusat kandung pertumbuhan karakter, nilai norma, etika, dan sepanjang hidup seseorang sedangkan diri kita sendiri.
” Mengapa, begitu bisa menjadi pertumbuhan yang akan dilakukan pada hidup manusia menjaga keamanan dan kesehatan bagi seseorang di sekitaran, sekiraNya. Ketika seseorang keluar dari rumah dengan kesehatan sehat dan baik aman. ialah menaungi kita, bayangkan perkembangan jaman dulu dari moyang kita dengan sekarang berbeda karena mengapa, di antara dua perbedaan ini yang di lakukan masih banyak lagi yang tidak pernah di latih dan tidak biasa mengatur dalam kehidupan insan (Manusia) secara moyang primer dan sekunder kebudayaan Papua dan seluruh Indonesia , jika sekarang ini yang di gunakan untuk primer” yang di gunakan untuk anyam noken dengan tali benang, manila, jarum besi, buatan dari pabrik, sedangkan sekunder yang digunakan dulu moyang kita di Papua adalah ketika membuat Noken di gunakan untuk, moge, noken, baju, dll. ini yang berfungsi untuk buatan dari kulit kayu, itulah perbedaan di antara dua jenis Dulu dan sekarang.
” Dua antara perbedaan dengan melatih diri kedalam fokus sifat yang dimaklumi oleh seseorang yakni sesungguhnya di dapur dan di sekolah jika situasi melihat perkembangan sekarang ini, Dilain kali harus berdasarkan bahwa segala pembentukan dan pemantok_kan tongkat kita yang terlebih dahulu kedalam keluarga di dapur kita, ‘bukan tempat orang lain, hanyalah kesenangan itu soal biasa di jalankan namun jangan kasih pikiran yang berfikir positif, suatu bersama dengan orang tersebut di lingkungan kampung maupun di daerah orang, karena banyak orang yang tidak serius memikirkan tentang situasi positif yang baik itu. pada pukul. 08. 11. Pagi WPB. ( Waktu Papua Barat).
” Sejak batin Berangkat dari dapur Mesti segala ubah akan mudah menjawab untuk kedepan kita lebih dewasa lagi, tapi itu kehendak-kan diri kita masing masing bukan dia sendiri akan datang mempelajari kita, melainkan juga hujan saja dia sendiri bisa akan datang itu pun tergantung dari cuaca di langit ketika cuaca curam hujan pun semakin menurun banyak derasNya, demikian pula “kini saya ingatkan kembali bahwa cuma tulis menulis opini di layar”, jika saya coba coba dan mencoba menulis terus, pasti mudah mudahan harapan saya seorang menjadi penulis, pelatihan saya di laksanakan tamu, tempat tidur jalan bogonfil, timika Papua
Kegiatan pelatihan coba coba dan mencoba menulis diri saya sendiri untuk mengenai topik yang akan bahas ada di atas ini setiap orang perlu belajar lebih khususnya bagi masa pelajar harus fokus bahwa berangkat dari pusat sumber belajar dari dapur karena di setiap dapur menjadi pusat sumber mendirikan pondasi sebagai pengantar hidup kita kedepan sepanjang hari yakni tiga faktor tersebut: 1. dalam keluarga, 2. dalam gereja, 3. dalam sekolah , ketiga berfungsi untuk memberikan arahan dan tujuan kita semakin akan berselancar secara mandiri profesional, berjalan dengan baik dan semua kesulitan akan mudah di hadapi “Johni, harapnya. “TutupNya, Pada hari Minggu 17 juli 2022.
Penulis: Adalah siswa yang kemajuan tinggi, sedang nanggur selama satu tahun tinggal di timika Papua**
JURNAL BERLATIH DIRI MAHASISWA PAPUA
Fotoh : penulis pribadi. (Gipedi/SA) Catatan penting buat bagi diri sendirian oleh : Mahasiswa yang sedang b...

-
Fotoh : penulis pribadi. (Gipedi/SA) Catatan penting buat bagi diri sendirian oleh : Mahasiswa yang sedang b...